Sederhana,Cerdas dan Unggul

Sederhana,Cerdas dan Unggul

Sabtu, 11 April 2015

Drama untuk 4 atau 5 orang " PENTINGNYA TEMAN "



“ PENTINGNYA TEMAN”

Assalamu alaikum WR. WB.
Dan salam sejahtera untuk kita semua
Ibu dan bapak guru yang kami hormati serta teman-teman yang kami banggakan
Sesaat lagi kita akan menyaksikan bersama sebuah kisah drama  yang berjudul “PENTINGNYA TEMAN” dengan para pemerannya,yaitu :

*     -  (        NAMA ORANG        )  yang berperan sebagai Herdi, dia adalah seorang anak yang hidup di tengah ekonomi keluarga yang kurang .
*     -  (        NAMA ORANG        )  yang  berperan sebagai Lila,seorang anak yang gaul ,suka bercanda dan  juga baik.
*    -   (        NAMA ORANG        )  yang berperan sebagai  Giza.Dia adalah anak yang pintar dan tidak sombong.
*    -   (        NAMA ORANG        )  yang berperan sebagai  Mila,seorang  anak yang berkecukupan (orang kaya)tapi tidak sombong dan sangat baik .
*    -   Dan saya sendiri (        NAMA ORANG     )  sebagai narator

Herdi,Lila,Giza dan Mila adalah siswa kelas 9 yang tak lama lagi akan menghadapi ujian nasional. Mereka  adalah teman yang  baik, jika ada salah satu teman yang membutuhkan pasti mereka akan membantunya.

Dan inilah persembahan drama  “ PENTINGNYA  TEMAN “.

Adegan I
Panggung kosong yang terlihat dekorasi didalam kelas yang agak kedengaran ribut karena seorang  guru yang tidak hadir karena suatu hal. Lila,Giza, dan Mila pun berbincang-bincang . Sedangkan Herdi yang hanya kelihatan bingung,murung dan seperti menyembunyikan sesuatu.

Lila          :  “ Ya Allah semoga hari ini nggak ada guru yang masuk, amin Ya Allah! ( Kemudian duduk di kursinya dan melihat kearah jam yang menunjukkan pukul  10.00 ) Syukur deh hari ini Ibu nggak hadir,makasih Ya allah!!! ” ( Dengan wajah yang ceria )
Giza       :  “ Kok gitu sih Lil??? ”
Lila          :  “ Iyalah, kan nggak usah kerja tugas lagi dong! Mendingan cerita.”( Dengan santainya menjawab )
Mila       :  “ Iya nih Lila ada-ada ajah, masa guru nggak hadir kok di syukurin. ” ( Membenarkan Giza ) Giza              :  “ Seharunya kita itu bersedih, karena Ibu tidak bisa ajarin kita dan tentu kita tidak dapat ilmu,kan tujuan kita sekolah itu untuk dapat ilmu. Dan sempat ajah ada apa-apa dengan Ibu. ”
Lila          :  “ Iya deh terserah lo ajah. Yang penting gue seneng banget.  ( Cuek )

Mila pun melihat kepada Herdi yang mukanya murung.

Mila       :  “ Eh eh, lihat tuh Herdi. Kenapa dari masuk sekolah tadi, ia tampak murung dan bingung gi tu yah? “
Lila          :  ( Melihat ke arah Herdi ) maksud loh???? ”
Mila       :  “ Maksudku  itu, Herdi kayak menyembunyikan sesuatu. ”
Giza       :  “ Iya,dari tadi aku juga melihatnya, kayak nggak punya gairah hidup gitu. ”
Lila          :  “ Menyembunyikan apaan sih Mil? ”
Giza dan Mila :  “ I ih. Lila ...........” ( Geram dengan sikap Lila )
Lila          :  “ Oke-oke,yang tenang ajah dong  , santai..... ”

Giza dan Mila tersenyum-senyum. Dan kemudian mendekati Herdi dan membuat Herdi jadi kaget.

Giza       :  “ Hay Di, Kamu kenapa? ”
Herdi     :  “ Hah! Aku? Kenapa? sukanya bikin kaget orang . ”
Giza       :  “ Ditanya kok malah balik nanya, kamu tuh yang ada apa, kok mukanya murung gitu? ”
Herdi     :  “ Nggak ada apa-apa kok. ” ( Dengan suara yang agak kecil )
Lila          :  “ Terus kalau nggak ada apa-apa kenapa Lo murung? ”
Mila       :  “ Betul tuh kata Lila, kalau ada apa-apa yah cerita ajah Di.”
Herdi     :  “ Bener deh, nggak ada apa-apa. Lagi pula Aku juga bakalan cerita kalau ada masalah, percaya deh! ” ( Tersenyum meskipun ada apa-apa )

Adegan II
Teman-teman, setelah bel istirahat berbunyi Herdi  langsung keluar  tanpa menunggung  teman-temanya  itu. Dan membuat temannya tersebut menjadi bingung dan bertanya-tanya. Dan lebih herannya lagi ,esok harinya Herdi tidak datang kesekolah tanpa keterangan apapun. Bagaimana cerita selanjutnya,janganlah berdiri dari tempat anda karena inilah kelan jutannya.

Lila,Giza dan Mila membicarakan persoalan Herdi tersebut di Kantin sekolah.

Giza       :  “ Kenapa yah hari ini Herdi nggak hadir? ”
Lila          :  “ Mana gue tau, gue kan bukan babysisternya Herdi. ”
Giza       :  “ Aku kan juga tau Lil! ”
Lila          :  “ Udah tau Kok ,nanya ? ”
Giza       :  “ I ih Lila bikin kesal ajah ”
Mila       :  ( Mila pun muncul sambil ngos-ngosan dan mengambil makanan ) Aduh capek banget ”
Lila          :  “ Darimana lo? Udah jam segini baru nongol di kantin ”
Mila       :  “ Itu tuh tadi dari ruangan guru ”
Lila          :  “ Hah? Kenapa lo? Di hukum sama guru yah? Kamu melakukan .....” ( Suara cepat )
Mila       :  “ Stop, jangan negatif thinking dong! Aku itu di suruh ama guru untuk photo copy gitu.               ( Minum ) Oh iya, kalian lagi bicarain apa ? ”
Giza       :  “ Itu tentang Herdi ,yang nggak hadir hari ini. Kenapa yah? ”
Mila       :  “ Iya , Herdi sakit mungkin?, Tapi menurutku kemarin baik-baik ajah, memang sih mukanya kemari agak  murung. ”
Giza       :  “ Mau ke rumahnya, nggak tau dimana. Nanti ajah deh kalau Herdi ke sekolah kita introgasi. Eh kalau pulang , kalian mau nggak  ke toko buku untuk beli buku persiapan UN?! ”
Lila          :  “ Iya gue setuju! ”
Mila       :  “ Oke , sip deh. ”
Lila          :  “ Cepet abisin makanan nanti keburu bel masuk bunyi,bisa brabe kita! ”
Mila       :  “ Tumben Lila bicara bener! ”
Lila          :  “ Kan memang gitu ”
Mila dan Giza : ( Tertawa )  “ Ha......ha............ha...........”

Adegan III
Bel pulang berbunyi, Lila, Giza dan Mila pulang bersama menuju ke toko buku. Saat sedang berjalan mereka mencurigai seorang anak . Ia menganggap seorang anak laki-laki pengamen yang sedang menghitung pendapatan tersebut  adalah Herdi. Mereka pun menghampiri pengamen itu. Dan ternyata  memang benar dia adalah Herdi.Kasihan sekali dengan Herdi, makin seru, ingin menyikmaknya lagi, mari kita lanjutkan ceritanya. Inilah............

Lila          :  “ Eh itu bukannya Herdi? ”
Giza dan Mila:  “ Yang mana?,Yang mana? ”
Lila          :  “ Itu di sana,yang lagi ngitung-ngitung itu ” ( Dengan menunjuk kearah Herdi )
Mila       :  “ Emang ,iya? ”
Giza       :  “ Tapi kemungkinan aja bukan, kitakan belum melihatnya secara jelas ”
Lila          :  “ Kalau gitu kita kesana aja! ”
Mila       :  “ Ayo.! ”

Mereka bertiga pun menghampiri anak laki-laki itu.

Herdi     : ( Menghitung uang penghasilannya ) “ Lima ribu, enam ribu... ”
Mila,Lila,dan Giza:  “ HERDI! ” ( Suara kaget )

Herdi segera  pergi dari tempat itu. Mila,Lila,dan Giza pun lari menghampiri Herdi. Dan menanyakan  apa yang terjadi.

Mila       :  “ Berhenti Di!,berhenti!!!!! ” ( Herdi pun berhenti )
Giza       :  “ Kamu kenapa sih Di? Apa yang terjadi sama kamu? ”
Lila          :  “ Biasanya lo kan selalu cerita tapi kenapa sekarang lo sembunyi dari kita-kita? ”
Mila       :  “ Sudah-sudah, jangan terlalu tegang gini dong! Ayo kita duduk di sana agar lebih nyantai ngobrolnya! ”
Herdi     :  “ Gini teman-teman , Aku malu sama kalian ” ( Suara sedih )
Giza       :  “ Malu kenapa sih,Di? ”
Herdi     :  “ Aku tidak kesekolah karena sekarang Aku jadi seorang pengamen . Ayah Aku telah meninggal, maka dari itu Aku  sekarang menjadi kepala rumah tanggayang akan menghidupi Ibu dan dua orang adik ku yang masih kecil. ”
Mila,Lila,Giza:  “ Innalillahi wainna ilahi rojiun ”
Mila       :  “ Kami turut berduka cita Di,tapi kami kan memang telah mengetahui keadaan kamu yang begini. Mengapa kamu menyembunyikannya kepada kami? ”
Herdi     :  “ Aku tidak ingin merepotkan kalian.”
Giza       :  “ Apa arti teman kalau tidak saling tolong menolong kepada teman sendiri. ”
Herdi     :  “ Iya Aku minta maaf. ”
Lila          :  “ Iya, kan kita teman bagaikan kepompong. ”
Lila,Giza dan Mila: ( Sambil menyanyi bersama ) “ Persahabatan bagai kepompong,mengubah ulat menjadi kupu-kupu............... ”

Suasana yang hening menjadi ceria karena tingkah laku dari Lila. Mila pun mengambil uang di tasnya untuk Herdi.
Mila       :  “ Ini Di, untuk menambah biaya kehidupan mu . Maaf yah hanya sedikit! ”
Herdi     :  “ Ngggak usah,Aku nggak mau ngerepotin. ”
Giza       :  “ Udah terima ajah,ini memang sudah rezeki kamu.”
Herdi     :  “ Makasih yah teman-teman.”
Lila          :  “ Your welcome.”
Giza dan Mila:  “ Sama-sama ”
Giza       :  “ Ngomong-ngomong kita kan tak lama lagi akan menghadapi ujian nasional , tinggal beberapa minggu lagi. Gimana kalau kita belajar bareng ? ”
Mila       :  “ Iya nggak terasa yah. Aku setuju, gimana kalau kita belajar bareng di rumah ku? ”
Lila          :  “ Tapi kapan kita kerumah lo Mil? Sekarang? ”
Mila       :  “ Yah jangan sekarang kita kan capek abis dari sekolah dan apalagi kita mau ke toko buku. Gimana kalau setiap hari minggu? ”
Herdi     :  “ Iya, Aku setuju. Tapi Aku nggak bisa kalau pagi hari.”
Giza       :  “ Kalau gitu yah siang ajah, sekitar jam 2! ”
Mila,Lila,Dan Herdi:  “ Iya aku setuju! ”
Mila       :  “ Kalau gitu kita buruan ke toko buku. Abis itu kita pulang. Nanti kita di cariin sama ibu kita!”
Lila          :  “ Iya, nanti Mami gue marah-marah lagi! Kayak nenek lampir! ”
Giza       :  “ Ngak boleh gitu Lil......... Oke deh kalau gitu ”
Herdi     :  “ Makasih yah temen-temen ”
Giza danMila: “ Iya Di, Dah.......... ”
Lila          :  “ Good Bye bro ”

Adegan IV
Bagaimana teman-teman masih mau di lanjutkan ceritanya yang makin seru dan menarik ini??????  Kalau begitu ayo kita lanjutkan.  Jadi pada setiap hari minggu mereka berempat melakukan belajar bersama di rumah Mila.

Herdi,Giza dan Lila :  “ Assalamu alaikum ,Mila ”
Mila       :  ( Lari dari dalam rumahnya dan segera mengajak mereka bertiga masuk ) “ Waalaikum salam, ayo masuk,masuk ”
Giza       :  “ Ayo kita mulai belajar matematika! ”
Mila       :  “ Ayo, kita mulai dari penjumlahan Bilangan bulat ”
Lila          :  “ Bilangan bulat? Yang kayak bola basket  itu yah,Di ? Yang sering kamu mainin?”
Herdi     :  “ Bukan itu Lila,”
Giza       :  “ Bilangan bulat itu seperti ini , ( Sambil menulis bilangan bulat ) dan seterusnya. ”
Lila          :  “ Kirain begono Zob ” 
Mila,Giza,dan Herdi:  ( Tersenyum  )

Adegan V
Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang yaitu Ujian nasional . Ujian nasional pun berjalan dengan lancar. Herdi, Giza, Mila , dan Lila mengerjakan soal dengan tenang dan bekerja keras agar semua jawabanya benar dengan giat belajar dan mengulang pelajaran yang telah di berikan oleh gurunya serta hasil belajar bersamanya. Hari,jam,menit dan detik pun berlalu dengan cepat. Akhirnya ujian nasional berakhir dengan baik. Dan penentuan kelulusan pun tiba. Bagaimana cerita selanjutnya? Dan inilah........

Herdi ,Lila dan Giza berada di kantin sedang berbicara  tentang ujian nasional kemarin.

Herdi     :  “ Bagaimana yah hasil ujian nasional kita, Aku masih ragu- ragu karena ada beberapa soal yang Aku nggak ngerti. Aku takut nggak lulus. ”
Lila          :  “ Tidak. Kalau gue tuh yakin 100% pasti lulus, gue kan lebih cerdas dari Giza! Smart Zob ”
Herdi     :  “ Yakin banget  lo, Lil! ”
Giza       :  “ Jangan gitu Di, Lila aja yang kena penyakit OTT  yakin Lulus. ”
Herdi     :  “ Penyakit OTT, penyakit apaan tu? Penyakit baru? ”
Giza       :  “ Penyakit ONGOL TINGKAT TINGGI ”
Herdi     :  “ Hahhh....”

Lila hanya bingung sendiri. Tiba- tiba Mila pun datang.

Mila       :  “ Maaf yah, Aku  baru datang. Tapi,tapi udah ada pengumuman kelulusan di papan informasi sekolah loh.” ( Dengan ngos-ngosan )
Herdi     :  “ Ayo-ayo kita lihat ” ( Terburu-buru )

Mereka pun pergi melihatnya.

Herdi,Mila,dan Giza:  “ Gimana? Gimana? , Apa kita lulus? Alhamdulillah ” ( Senang )
Lila          :  “ Eh Aku juga mau ngelihat Zob!, ( Herdi,Mila,dan Giza mendorong Lila sampai terjatuh dan tidak menghiraukannya. Kemudian Lila berdiri ) Stooooooooooop! Artis mau lewat!,
Herdi,Giza dan Mila: ( Mereka pun diam tanpa kata-kata dan memberi jalan kepada Lila untuk melihat pengumuman dengan jelas) “ Gimana Lil? Apa kamu lulus?”
Lila          :  “ Hussssssssh! ” ( Temannya pun terdiam. Lila melihat dengan seksama kemudian berteriak) Yessssssssssss ! gue lulus,gue lulus!!!!!!!!! ”

Akhirnya belajar  bersama mereka tidak sia-sia. Mereka semua lulus. Rasa senang dan haru pun tercipta. Teman yang  saling bersatu pasti akan menciptakan suatu keberhasilan yang tak terduga. Itu pentingnya berteman, jika ada teman yang susah teman yang lain harus membantunya tanpa pamrih. Tidak ada suatu yang bisa berhasil tanpa adanya suatu kerja sama dan usaha.

Teman-teman,inilah persembahan drama “ PENTINGNYA TEMAN ”. Semoga persembahan kami dapat berkenan di hati  dan menjadi sebuah pelajaran yang berharga bagi kita semua, khususnya para pelajar seperti kita ini.
                Kami sampaikan bahwa kisah drama ini hanyalah fiktif belaka, hanya sebuah rekayasa tanpa tidak menyinggung siapa pun. Terima kasih kami ucapkan atas perhatiannya . Hidup hanya sendiri, tapi tanpa teman tidak ada yang berarti di hidup kita. Sekian ,Terima Kasih.
Wassalamu alaikum WR. WB.
                                                                                                                                 
CTT : YANG DIBLOK DIBACA OLEH NARATOR

2 komentar: